Radiasi ponsel mencegah otak jadi pikun...kecuali kalo udah tuir...
Gelombang radiasi yang di pancarkan ponsel disebut-sebut bisa meningkatkan aktivitas otak, bahkan melawan penyakit alzheimer, yaitu kepikunan yang disebabkan menurunnya fungsi syaraf otak yang kompleks dan progresif karna otak kekurangan gizi.
Setidaknya hasil studi mengejukan yang diuji coba pada 95 ekor tikus ini, memaparkan radiasi ponsel rupanya melindungi memori otak tikus yang memperlihatkan gejala Alzheimer. Studi ini dengan sengaja memberikan paparan radiasi ponsel secara terus menerus pada tikus yang memiliki gejala alzheimer. Gelombang elektromagnetik dari ponsel yang didekatkan pada tikus terbukti ampuh menghilangkan kadar beta-amyloid, yaitu protein yang berkaitan erat sebagai pemicu penyakit alzheimer.
Kelompok tikus normal dengan yang memiliki gejala alzheimer sama-sama diberikan paparan radiasi ponsel dalam jangka waktu dua setengah jam per hari selama tujuh hingga sembilan bulan.
Pada hasil pemindaian otak tikus, terlihat bahwa gumpalan betaamyloid yang juga biasa disebut plak pada otak berangsur-angsur menghilan setelah terkena paparan radiasi ponsel.
Mereka pun memprediksi, efek yang sama mungkin juga terjadi pada manusia. Jika benar demikian, radiasi ponsel dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan memerangi penyakit tertentu pada manusia. Kendati demikian, penelitian pada tikus tidak selamanya dapat langsung diterapkan pada manusia, sehingga diperlukan studi lebih mendalam untuk membuktikannya.(kshtnonln)
Setidaknya hasil studi mengejukan yang diuji coba pada 95 ekor tikus ini, memaparkan radiasi ponsel rupanya melindungi memori otak tikus yang memperlihatkan gejala Alzheimer. Studi ini dengan sengaja memberikan paparan radiasi ponsel secara terus menerus pada tikus yang memiliki gejala alzheimer. Gelombang elektromagnetik dari ponsel yang didekatkan pada tikus terbukti ampuh menghilangkan kadar beta-amyloid, yaitu protein yang berkaitan erat sebagai pemicu penyakit alzheimer.
Kelompok tikus normal dengan yang memiliki gejala alzheimer sama-sama diberikan paparan radiasi ponsel dalam jangka waktu dua setengah jam per hari selama tujuh hingga sembilan bulan.
Pada hasil pemindaian otak tikus, terlihat bahwa gumpalan betaamyloid yang juga biasa disebut plak pada otak berangsur-angsur menghilan setelah terkena paparan radiasi ponsel.
Mereka pun memprediksi, efek yang sama mungkin juga terjadi pada manusia. Jika benar demikian, radiasi ponsel dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan memerangi penyakit tertentu pada manusia. Kendati demikian, penelitian pada tikus tidak selamanya dapat langsung diterapkan pada manusia, sehingga diperlukan studi lebih mendalam untuk membuktikannya.(kshtnonln)